Tampilkan postingan dengan label humor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label humor. Tampilkan semua postingan

MENANGIS DIPUTUSIN PACAR - CERITA LUCU MUKIDI

CeritaLucu MUKIDI




1. Cerita Lucu Mukidi: Surga atau Neraka
Bu Guru: “Anak-anak. Siapa yang mau masuk surga?”
Anak-anak: (Dengan serempak) “Sayaa!”
Mukidi: (Lagi duduk di belakang hanya diam saja).
Bu Guru: “Siapa yang mau masuk neraka?”
Anak-anak: “Tidak mauu!”
Mukidi: (Tetap diam saja).
Bu guru: (Mendekat) “Mukidi, kamu mau masuk surga atau neraka?”
Mukidi: “Tidak kedua-duanya Bu Guru.”
Bu Guru: “Kenapa?”
Mukidi: “Habis waktu ayah saya mau meninggal, beliau berpesan. Mukidi, apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA.

2. Cerita Lucu Mukidi Bantu Nenek
Mukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor pos.
Mukidi: “Bisa saya bantu nek?”
Nenek: “Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak.”
Mukidi: “Ada lagi nek?”
Nenek: “Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian?”
Mukidi: (Mengangguk).
(Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai).
Mukidi: “Cukup nek?”
Nenek: “Satu lagi nak. Tolong di bawah ditulis, maaf tulisan nenek jelek.”

3. Cerita Lucu Mukidi: Masih Salah
Wakijan sudah insyaf dan mulai rajin ngaji.
Ustad: “Mas Wakijan, sholat Subuh ada berapa rakaat?”
Wakijan: “4, ustad!”
Ustad: “Mas Wakijan pulang dulu deh, cari jawaban yang benar.”
(Di tengah jalan Wakijan ketemu Mukidi sahabatnya).
Wakijan: “Di, menurut kamu sholat subuh ada berapa rakaat?”
Mukidi: “Ya 2 lah.”
Wakijan: “Wah payah dah, mendingan lu pulang deh. Belajar lagi.”
Mukidi: “Emang kenapa?”
Wakijan: “Nah gue bilang 4 aja masih salah, apalagi 2?”

4. Cerita Lucu Mukidi: Bikin Kondom
Di ruang operasi rumah sakit, seorang dokter bedah melihat Mukidi yang akan dioperasi kelihatan gelisah. Untuk menenangkannya, Mukidi diajak bercanda.
Dokter: “Bapak tau cara membuat sarung tangan karet yang sedang saya pakai ini?”
Mukidi: “Tidak dok.” (Sambil memberi isyarat dengan tangannya).
Dokter: “Begini Pak. Karet mentah direbus sampai meleleh lalu pegawai pabrik rame2 mencelupkan tangan ke dalam cairan karet itu. Setelah itu tangan segera diangkat untuk diangin-anginkan. Tak lama kemudian jadilah sarung tangan seperti ini.”
Mukidi: (Tersenyum mendengar penjelasan sang dokter).
(Beberapa saat kemudian ).
Mukidi: (Tertawa terpingkal-pingkal).
Dokter: (Heran) “Mengapa Anda tertawa seperti itu?”
Mukidi: “Dengar cerita dokter tadi, saya lalu membayangkan bagaimana cara membuat kondom.”
Dokter: (Bengong).

5. Cerita Lucu Mukidi: Istri Mukidi Pemalu
Suatu hari Markonah, istri Mukidi bercerita pada suaminya.
Markonah: “Mas tadi waktu aku buka BH di depan kaca yang di pinggir jendela. Eh ngga tahunya ada cowok ganteng lihatin aku terus.”
Mukidi: “Terus apa yang kamu lakukan?”
Markonah: “Aku malu banget mas, lalu aku tutupin aja muka aku pake BH.”
Mukidi: “Dasar dodol.”
Markonah: “Bukan dodol Mas. Tapi aku malu.”

Sumber : riajenaka.com
Seorang gadis remaja pulang sambil menangis.

Ayah: "Mengapa kamu menangis?"
Gadis: "Pacarku mencampakkanku!"
Ayah: (mengambil pistol dari kamar) "Ayah pergi dulu, nanti sebentar ayah akan kembali.."

Beberapa waktu kemudian ayah datang kembali ke rumah.

Gadis: "Ayah! Apa ayah pergi mengancamnya?"
Ayah: "Tidak."
Gadis: "Tadi ayah pergi ke mana?"
Ayah: "Ayah eprgi untuk mendapatkan es krim untukmu agar bisa tenang."
Gadis: "Lalu kenapa ayah bawa pistol?"
Ayah: "Oh, itu. Tadi ayah bawa agar bisa mendapatkannya secara gratis!"

Source: https://www.ketawa.com/
Seorang gadis remaja pulang sambil menangis.

Ayah: "Mengapa kamu menangis?"
Gadis: "Pacarku mencampakkanku!"
Ayah: (mengambil pistol dari kamar) "Ayah pergi dulu, nanti sebentar ayah akan kembali.."

Beberapa waktu kemudian ayah datang kembali ke rumah.

Gadis: "Ayah! Apa ayah pergi mengancamnya?"
Ayah: "Tidak."
Gadis: "Tadi ayah pergi ke mana?"
Ayah: "Ayah eprgi untuk mendapatkan es krim untukmu agar bisa tenang."
Gadis: "Lalu kenapa ayah bawa pistol?"
Ayah: "Oh, itu. Tadi ayah bawa agar bisa mendapatkannya secara gratis!"

Source: https://www.ketawa.com/
Seorang gadis remaja pulang sambil menangis.

Ayah: "Mengapa kamu menangis?"
Gadis: "Pacarku mencampakkanku!"
Ayah: (mengambil pistol dari kamar) "Ayah pergi dulu, nanti sebentar ayah akan kembali.."

Beberapa waktu kemudian ayah datang kembali ke rumah.

Gadis: "Ayah! Apa ayah pergi mengancamnya?"
Ayah: "Tidak."
Gadis: "Tadi ayah pergi ke mana?"
Ayah: "Ayah eprgi untuk mendapatkan es krim untukmu agar bisa tenang."
Gadis: "Lalu kenapa ayah bawa pistol?"
Ayah: "Oh, itu. Tadi ayah bawa agar bisa mendapatkannya secara gratis!"

Source: https://www.ketawa.com/

Kura-kura, Kodok dan Kaki Seribu


Ada kisah tiga persahabatan, antara Kura-Kura, Kodok dan Ulat kaki seribu. Suatu hari Kura-Kura mengundang dua sahabatnya ini merayakan pesta kecil-kecilan.
Setelah asyik ngobrol, makan, minum dan lain-lain Kodok merasa mulutnya kecut, "Eh..dari tadi kayaknya ada yang kurang ya..elu pada ngerasa gak..Oh iya kita kok gak ngerokok ya..pantesan mulut asem banget"
Kura-Kura: "Iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok...kalo gitu lu beli aje deh Dok..warungnya deket khan..!"
Kodok: "Lho koq gue sih.. khan tuan rumahnya elu Ra. Tapi kalau soal cepet..pasti si uler kaki seribu lebih cepet dari kita .. kakinya aja ada seribu!"
Setelah saling lempar tugas, akhirnya disepakati Ulat Kaki Seribu yang harus berngkat membeli rokok.
Semenatara Kodok dan Kura menunggu sambil ngegosipin soal artis-artis.
Lima menit menunggu, si Ulat belum datang juga, 10 menit, 20 menit, satu jam dan ternyata sampe tiga jam Uler K.1000 gak nongol-nongol juga.
Kodok: "Koq Ulat nggak pulang-pulang ya..?"
Kura: "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk, Dok...!"
Akhirnya mereka bersama menyusul Ulat, namun saat kura-kura membuka pintu, ternyata Ulat Kaki Seribu sudah ada di depan pintu.
Kura : "Nah ni dia..!"
Kodok: "Iya nih dari tadi ditungguin juga...mana rokoknya..mulut gue udah asem banget nih..?!"
Ulat : "Boro-boro rokok...jalan aja belom..!!"
Kodok: " Haah belom jalan !!!!...emangnya dari tadi ngapain aja...?"
Ulat : "Yeeeeeeeee..elu nggak liat nih...gue lagi pake Sepatu"

Anak Kecil Yang Menemukan Tas


Seorang wanita kehilangan tasnya dalam hiruk-pikuk belanja saat liburan Natal. Beberapa waktu kemudian, tas itu ditemukan oleh anak kecil yang jujur yang mengembalikan kepadanya.
Sambil mencari di tasnya, ia berkomentar, "Hmmm... Ini lucu. Ketika saya kehilangan tas saya ada uant Rp.100.000 di dalamnya. Sekarang jadinya ada 10 lembar uang Rp.10.000."
Anak itu dengan cepat menjawab, "Itu benar, Nyonya. Terakhir kali saya menemukan sebuah tas wanita, dia tidak memiliki uang kembalian sebagai ucapan terima kasih."

Dokter dan 3 Orang Gila


3 Orang sakit jiwa sedang bersama dokter yang akan mengetes ingatan mereka. Dokter mengajukan pertanyaan sederhana kepada noel, 
"Tiga kali tiga berapa?"
"176," jawabnya.
Dokter lalu berpaling kepada ervan,
"Berapakah tiga kali tiga?"
"Kamis," jawab Ervan.
Dokter pun kemudian bertanya kepada oko, 
"Berapa tiga kali tiga?"
"Sembilan," jawabnya.
"Bagus sekali. Kok Anda bisa, bagaimana menghitungnya?" tanya dokter dengan semangat.
"Gampang, Kamis dikurangi 176."

Anggota DPR Disandera Teroris


Seorang pemuda dengan terengah-engah bercerita di warung kopi.
"Gawat!" katanya kepada semua orang yang sedang berkumpul.
"Ada kelompok teroris yang menyandera hampir seluruh anggota DPR. Mereka minta tebusan sebanyak 100 miliar dalam bentuk cash. Kalau tidak, anggota Dewan yang mereka sandera itu akan disiram bensin dan dibakar!" Si pemuda terengah-engah.
"Saya dan beberapa teman sedang berkeliling mengumpulkan sumbangan," kata si pemuda itu lagi.
"Rata-rata yang lain nyumbang berapa emangnya?" tanya seorang bapak.
Jawab si pemuda dengan pasti:
"Rata-rata satu liter!"